Produk perusahaan IT yang inovasinya memberi pengaruh yang signifikan bagi masyarakat

Apa itu HTC Vive?

HTC Vive pada dasarnya adalah virtual reality (VR) headset hasil kolabarasi HTC dengan Valve Valve, perusahaan pengembang game. Di dalam headset ini terdapat layar yang akan menampilkan gambar yang membuat kamu seolah-olah masuk ke dunia virtual. “Dunia” virtual yang bisa ditampilkan headset ini bisa dibilang tak terbatas. Kamu bisa seperti berada di kedalaman laut, di puncak Everest, atau di tengah serbuan zombie—batasnya hanya kreatifitas pembuat game.
HTC Vive bukan satu-satunya VR dong?

Iya, ada banyak. Yang paling sederhana seperti Google Cardbox, di mana kamu bisa memasang smartphone Android ke cardbox tersebut untuk merasakan sensasi VR. Ada pula Samsung Gear VR yang cara kerjanya mirip Google Cardbox. Namun kalau dari sisi kemiripan cara kerja, HTC Vive ini mirip Oculus Rift karena membutuhkan komputer untuk beroperasi.
Oh, apakah butuh komputer juga?  
 Iya, HTC Vive ini harus nyambung ke komputer. Soalnya komputer itu yang akan mengolah game yang akan tampil di layar HTC Vive. Antara komputer dan HTC Vive akan terhubung dengan sebuah kabel HDMI. Berikut adalah spesifikasi hardware yang diperlukan untuk menjalankan HTC Vive:
·         GPU: NVIDIA GeForce GTX 970, AMD Radeon R9 290 atau lebih baik
·         Prosesor: Intel i5-4590 / AMD 8350 atau lebih baik
·         RAM: 4 GB ke atas
·         Port Video: HDMI 1.4, DisplayPort 1.2 atau lebih baik
·         Port USB: USB 2.0 x1 atau lebih baik
·         Sistem Operasi: Windows 7 SP1, Windows 8.1, Windows 10
Apa sih Kelebihan HTC Vive dibanding Oculus Rift atau VR lain?

HTC Vive tergolong room-scale VR, alias bisa menampilkan dunia virtual dalam bentuk ruang. Gerakan yang lakukan di dunia fisik akan terbaca di dunia virtual. Contohnya saat kamu berjalan di dunia fisik, kamu juga akan seperti berjalan di dunia virtual. Selain berjalan, kamu bisa menunduk, meloncat, membungkuk, dan aktivitas fisik lainnya. Luas area maksimal yang didukung HTC Vive ini sekitar 4,6×4,6 meter.

Soal ruang ini yang menjadi perbedaan mendasar HTC Vive jika dibanding Oculus Rift. Pada Oculus Rift, dunia virtual yang ditampilkan relatif statis, jadi Anda hanya bisa melakukan aktivitas di satu titik (dengan duduk atau berdiri).
Selain itu, HTC Vive juga dilengkapi dengan controller khusus yang akan Anda genggam selama permainan. Peran controller ini adalah mendeteksi posisi dan gerakan tangan fisik Anda dan menyelaraskannya dengan dunia virtual. Contohnya ketika di game terdapat obyek di atas lemari yang ingin kamu raih, kamu tinggal merentangkan tangan yang memegang controller itu ke atas. Nanti di di game tersebut, kamu seolah-olah sedang meraih pistol di atas lemari tersebut. Pernah bermain Nintendo Wii? Ya mirip seperti itu lah.
HTC Vive juga memiliki kamera depan sehingga bisa menangkap tampilan di depan pengguna. Dengan begitu, saat kamu menggunakan HTC Vive, kamu sebenarnya tetap bisa melihat orang atau obyek di depan kamu. Bahkan dengan aplikasi atau game yang mendukung, orang atau obyek di depan kamu bisa “berpadu” dengan obyek digital. Contohnya seperti guru di depan kamu tiba-tiba punya kumis (digital).
Hebat banget ya HTC Vive, bisa menangkap gerakan segala. Apa sih rahasianya?


Untuk menghasilkan efek seperti itu, yang penting adalah kemampuan menangkap sensor yang ada di headset HTC Vive. Nah, di HTC Vive ada total 70 sensor: 37 sensor di headset, sisanya di controller. Sensor itu kemudian dibaca gerakannya oleh motion motion tracking yang bentuknya mirip kayak speaker kecil. Perangkat ini berkomunikasi dengan headset menggunakan inframerah, dan tinggal diletakkan di pojok ruangan agar bisa mendeteksi gerakan. Karena itulah Vive bisa menangkap gerakan fisik.
Kalo di dalam headsetnya sendiri, ada apa?

Di dalam headset tentu saja ada dua layar, alias satu layar per mata pengguna. Resolusi masing-masing layar adalah 1080×1200 dengan refresh rate 90 Hz. Aspect ratio-nya sendiri 9:5 alias berbeda dari kebanyakan yang menganut rasio 16:9. Karena itu gambar di Vive terlihat agak tinggi, namun lebih natural. Contohnya Anda hanya perlu melirik (tanpa perlu menoleh) untuk melihat obyek di pojokan mata.
HTC Vive Terjual 15.000 Unit dalam 10 Menit
Nampaknya HTC berhasil menarik banyak peminat untuk piranti virtual reality besutannya, Vive. Waktu membuka pre-order hari senin lalu, HTC Vive kit berhasil terjual lebih dari 15.000 unit hanya dalam waktu 10 menit saja sejak pre-order tersebut dibuka.
Hasil penjualan yang cukup fantantis ini diungkap Shen Ye, VR product specialist di HTC. Disebutkan bahwa headset dan kontroler Vive pertama akan dikapalkan pada 5 April dan jika konsumen melakukan pre-order di Amerika Serikat saat ini, maka piranti tersebut tidak akan dikapalkan hingga Mei mendatang.
HTC Vive sendiri merupakan headset VR yang harganya tidak murah, yakni $800. Untuk menjalankannya headset ini membutuhkan dukungan PC berspesifikasi tinggi, paling tidak PC dengan spesifikasi seharga $1000. HTC sendiri masuk ke pasar headset VR bersama dengan Facebook, Google dan Samsung yang sudah terlebih dahulu meluncurkan piranti VR mereka.

Vive menjadi headset VR kedua yang dirilis di tahun 2016, menyusul Oculus Rift yang diluncurkan di awal tahun dan dibanderol dengan harga yang lebih murah, yakni $600. Meski tak mengumumkan jumlah penjualan perdananya, namun disebut-sebut jumlah unit yang ditawarkan di pre-ordernya juga ludes dalam hitungan menit.

Banyaknya perusahaan yang mulai masuk ke pasar headset VR memang masuk akal karena banyak pihak yang memprediksikan teknologi VR akan berkembang pesat beberapa tahun mendatang. Salah satunya Goldman Sachs yang memprediksikan bahwa di tahun 2020 nanti VR akan tumbuh menjadi bisnis senilai $110 milyar.
Teknologi VR akan berkembang bersamaa dengan teknologi augmented reality yang akan memadukan gambar digital dan dunia nyata. Bukti nyata dari ketertarikan pasar pada teknologi ini tentunya bisa dilihat dari begitu cepatnya piranti VR yang berhasil terjual meski masih dalam tahap pre-order.
HTC menciptakan Vive bekerjasama dengan Valve dimana headset ini harus dikenakan seperti sebuah kacamata. Dengan mengenakan Vive, pengguna bisa merasakan seperti tengah berada di dalam game yang tengah dimainkan atau dalam sebuah pengalaman simulasi.
Dibandingkan piranti VR lain yang sudah beredar saat ini, Vive memang menawarkan beberapa kelebihan, antara lain sensor ekstra yang bisa melacak pergerakan di sekeliling ruangan. Kelebihan ini menjadi nilai jual utama yang ditawarkan Vive menghadapi para kompetitornya.
HTC Vive dan hardware pendukungnya telah mengalami peningkatan sehingga berbeda dari kit pengembangan sebelumnya. Headset tersebut kini memiliki microphone terintegrasi yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dalam game multiplayer. Tidak hanya itu, kamera base station yang sebelumnya terhubung dengan kabel kini hadir secara nirkabel. Valve juga memberikan sebuah program baru, Vive Phone Services yang memungkinkan Anda melakukan dan menerima panggilan telepon, membaca dan menerima pesan, serta melihat kalender saat menggunakan headset.
Setelah terungkap bahwa komponen base station terhubung secara nirkabel, artinya selain headset Vive itu sendiri yang terhubung via kabel, komponen lainnya (mulai dari kontroler hingga base station) kini terhubung secara nirkabeI.

Kelemahan
1.     Harganya yang mahal
2.     Gamenya yang masih sedikit

Kesimpulan

Pada Htc vive ini adalah teknologi virtual reality yang bagus untuk para pemain yang ingin memainkannya tanpa perlu keluar rumah. Htc vive sendiri untuk harganya sekarang berkisar 10 juta lebih, jadi dengan harga yang mahal tersebut sepertinya harus mikir-mikir kembali untuk membelinya.
        

Komentar

Postingan Populer